Indonesia adalah negara berkembang. Meski demikian, di mata dunia
Indonesia tetap dianggap memiliki lahan subur untuk ladang investasi. Alasannya
tentu dari segi kekayaan negara ini sehingga menjadikan para investor asing
kemudian tertarik. Dengan terus berkembangnya Indonesia, maka pembangunan pun
juga terus dilakukan.
Apabila hal ini dibangun dengan baik, maka bukan tak
mungkin jika nantinya Indonesia bisa menjadi negara yang mampu tarik minat
banyak investor. Investasi di Indonesia memang cukup
menggiurkan di mata asing.
Meski memang penanaman modal asing bagus untuk Indonesia, tapi ada juga
dampak negatif yang muncul misalnya saja dengan beberapa sektor besar yang kemungkinan
justru terkikis lantaran sektor industri diperbesar. Hal ini karena banyak
penanaman modal asing yang justru cenderung lebih suka untuk berinvestasi di
bidang industri.
Inilah yang menjadi PR untuk pemerintah sehingga bisa memilah
dan memilih kembali seperti apa investasi ke depannya yang terbaik untuk
Indonesia. Itulah sebabnya menarik investor dari dalam negeri juga penting
sehingga jika ada keuntungan pun bisa dinikmati dari masyarakat Indonesia
sendiri, bukan melulu asing.
Tak heran jika kini pemerintah sudah mulai gencar untuk mensosialisasikan
betapa pentingnya investasi. Meski demikian, iklim investasi di
Indonesia memang masih sepi peminat. Terbukti dengan masih minimnya
investor yang tertarik. Ternyata ada alasan di balik itu semua, yakni:
- Kepercayaan di lembaga keuangan
rendah
Untuk alasan yang
pertama yakni dengan tingkat kepercayaan masyarakat akan suatu institusi hingga
lembaga keuangan yang masih rendah. Hal ini mungkin karena kurangnya edukasi,
informasi hingga sosialisasi. Bahkan banyaknya berita tentang kasus keuangan
dan investasi yang marak di Indonesia juga makin menjadikan para calon investor
merasa khawatir. Dengan demikian maka menjadikan kepercayaan yang ada di
lembaga keuangan pun menurun.
- Sosialisasi tak merata
Memang saat ini
pemerintah sudah gencar sekali lakukan sosialisasi tentang investasi. Meski
demikian, ternyata sosialisasi yang dilakukan masih kurang optimal lantaran
alasan tidak merata. Biasanya sosialisasi hanya terpusat di kota besar dan
sebagian besar adalah di area Pulau Jawa. Lalu bagaimana dengan masyarakat
potensial yang ada di daerah?
- Birokrasi terlalu
berbelit-belit
Kadang meski kepercayaan
masyarakat sudah mulai tumbuh hingga kesadaran untuk investasi sudah hadir,
namun masyarakat Indonesia juga masih harus melewati tantangan dengan birokrasi
di Indonesia yang tak mudah untuk banyak hal. Beberapa pengisian formulir
investasi yang tak cukup selembar dua lembar tentu membuat banyak calon
investor kadang mundur. Belum lagi prosedur, tahapan hingga syarat yang banyak.
- Lebih suka barang riil
Masyarakat memang hingga
kini masih belum terbiasa jika investasi di barang tak berwujud seperti saham,
obligasi dan lainnya. Maka dari itu, jika investasi maka masyarakat cenderung
lebih suka dengan barang riil misalnya rumah, tanah dan lain sebagainya karena
benda tersebut dirasa benar-benar bisa wujud. Selain itu masyarakat juga merasa
aman mengingat barang investasinya memang benar dipegang pribadi misal dalam
bentuk emas, sertifikat dan lainnya.
Itulah beberapa alasan
mengapa investasi di Indonesia masih terbilang lambat
pertumbuhannya. Itulah mengapa kesadaran akan pentingnya investasi wajib untuk
terus dibangun. Bagi Anda yang ingin lebih mendalam tahu tentang beragam hal
terkait investasi, maka bisa langsung kunjungi BKPM atau Badan Koordinasi
Penanaman Modal sehingga bisa lebih paham dan jadi solusi konsultasi Anda.
No comments:
Post a Comment