Friday 29 June 2018

Inilah Penyebab Pertumbuhan Investasi di Indonesia Lambat


Indonesia adalah negara berkembang. Meski demikian, di mata dunia Indonesia tetap dianggap memiliki lahan subur untuk ladang investasi. Alasannya tentu dari segi kekayaan negara ini sehingga menjadikan para investor asing kemudian tertarik. Dengan terus berkembangnya Indonesia, maka pembangunan pun juga terus dilakukan. 


Apabila hal ini dibangun dengan baik, maka bukan tak mungkin jika nantinya Indonesia bisa menjadi negara yang mampu tarik minat banyak investor. Investasi di Indonesia memang cukup menggiurkan di mata asing.

Meski memang penanaman modal asing bagus untuk Indonesia, tapi ada juga dampak negatif yang muncul misalnya saja dengan beberapa sektor besar yang kemungkinan justru terkikis lantaran sektor industri diperbesar. Hal ini karena banyak penanaman modal asing yang justru cenderung lebih suka untuk berinvestasi di bidang industri. 

Inilah yang menjadi PR untuk pemerintah sehingga bisa memilah dan memilih kembali seperti apa investasi ke depannya yang terbaik untuk Indonesia. Itulah sebabnya menarik investor dari dalam negeri juga penting sehingga jika ada keuntungan pun bisa dinikmati dari masyarakat Indonesia sendiri, bukan melulu asing.

Tak heran jika kini pemerintah sudah mulai gencar untuk mensosialisasikan betapa pentingnya investasi. Meski demikian, iklim investasi di Indonesia memang masih sepi peminat. Terbukti dengan masih minimnya investor yang tertarik. Ternyata ada alasan di balik itu semua, yakni:

  1. Kepercayaan di lembaga keuangan rendah
Untuk alasan yang pertama yakni dengan tingkat kepercayaan masyarakat akan suatu institusi hingga lembaga keuangan yang masih rendah. Hal ini mungkin karena kurangnya edukasi, informasi hingga sosialisasi. Bahkan banyaknya berita tentang kasus keuangan dan investasi yang marak di Indonesia juga makin menjadikan para calon investor merasa khawatir. Dengan demikian maka menjadikan kepercayaan yang ada di lembaga keuangan pun menurun.

  1. Sosialisasi tak merata
Memang saat ini pemerintah sudah gencar sekali lakukan sosialisasi tentang investasi. Meski demikian, ternyata sosialisasi yang dilakukan masih kurang optimal lantaran alasan tidak merata. Biasanya sosialisasi hanya terpusat di kota besar dan sebagian besar adalah di area Pulau Jawa. Lalu bagaimana dengan masyarakat potensial yang ada di daerah?

  1. Birokrasi terlalu berbelit-belit
Kadang meski kepercayaan masyarakat sudah mulai tumbuh hingga kesadaran untuk investasi sudah hadir, namun masyarakat Indonesia juga masih harus melewati tantangan dengan birokrasi di Indonesia yang tak mudah untuk banyak hal. Beberapa pengisian formulir investasi yang tak cukup selembar dua lembar tentu membuat banyak calon investor kadang mundur. Belum lagi prosedur, tahapan hingga syarat yang banyak.

  1. Lebih suka barang riil
Masyarakat memang hingga kini masih belum terbiasa jika investasi di barang tak berwujud seperti saham, obligasi dan lainnya. Maka dari itu, jika investasi maka masyarakat cenderung lebih suka dengan barang riil misalnya rumah, tanah dan lain sebagainya karena benda tersebut dirasa benar-benar bisa wujud. Selain itu masyarakat juga merasa aman mengingat barang investasinya memang benar dipegang pribadi misal dalam bentuk emas, sertifikat dan lainnya.

Itulah beberapa alasan mengapa investasi di Indonesia masih terbilang lambat pertumbuhannya. Itulah mengapa kesadaran akan pentingnya investasi wajib untuk terus dibangun. Bagi Anda yang ingin lebih mendalam tahu tentang beragam hal terkait investasi, maka bisa langsung kunjungi BKPM atau Badan Koordinasi Penanaman Modal sehingga bisa lebih paham dan jadi solusi konsultasi Anda.

No comments:

Post a Comment